"BUNTU" (gak tahu mau nulis apa)
00.35
Diposting oleh HOST
Sebuah garis berkelip di laptopku dan battery alert di kanan bawah layar
menandakan 2 jam sudah aku menatap kosong kepadanya. Tak keluar satu kata pun.
Bahkan satu huruf. Ide itu liar beberapa saat yang lalu, bagai tak sabar
dikeluarkan satu persatu. Tapi kini hanya sebuah tatapan buntu. Yang tersisa
hanyalah cahaya laptop di kamarku yang gelap dan dengung mesin laptop tuaku.
Tua? Ya, tua. Ini merupakan laptop second yang dibeli ayahku dan kini
menjadi hak milikku setelah 3 Tahun mengabdi di bawah jari Ayah. Aku biasanya
menulis tanpa laptop. Manual. Lebih alami menurutku. Walaupun pada akhirnya
butuh kerja keras untuk membaca tulisanku. Tapi aku tak pernah mendapatkan ini
terjadi padaku. Benar-benar buntu.
Garis di layar itu seolah tak lelah berkelip memberi tanda kepadaku untuk
menggerakkannya, membantunya mengeluarkan kata-kata yang biasanya mengalir
begitu saja. Seolah aku tak berguna, tak mempunyai daya untuk mengeluarkan
sebuah kata. Aku harus mulai dengan apa?
Garis itu terus saja berkelap-kelip, seperti pelari yang mengambil
ancang-ancang menunggu peluit sang wasit. Tapi fase itu tak pernah berjalan,
peluit tak pernah berbunyi, pelari tetap di garis start dan terus saja bersiap
dengan posisi yang mantap. Garis itu berkelap-kelip dan tak berhenti berkelip,
seperti ideku sebelum buntu. Tapi sekarang buntu. Dan hanya buntu.
LANGIT DAN BUMi.... Hujan?
01.02
Diposting oleh HOST
Biarkan Langit yang bercerita, jngan Hujan
Karena Langit begitu terbuka
Bukan Hujan yang turunnya sementara
Karena Langit Hujan ada.
Tapi Aku lupa, hingga hanya Hujan yang aku damba.
Biarkan Langit bercerita
Karena disana ada bintang yang melengkapinya
Ada bulan yang melatari ceritanya
Ada cinta yang tak ada ujungnya
Hujan hanya mengingatkanku pada airmata
Mebawa kenangan dan luka
Walau terkadang menyegarkan, tetap saja itu hanya
sementara
Tak seperti Langit yang slalu ada ketika kau
menengadah
Langit dan bumi sebenarnya menyatu
Lihatlah dari ketinggian dimana ujung langit
menyentuh
Diantaranya hanyalah ruang yang menunggu untuk
penuh
Hingga Langit dan bumi menyatu secara utuh
Langganan:
Postingan (Atom)