"BUNTU" (gak tahu mau nulis apa)


Sebuah garis berkelip di laptopku dan battery alert di kanan bawah layar menandakan 2 jam sudah aku menatap kosong kepadanya. Tak keluar satu kata pun. Bahkan satu huruf. Ide itu liar beberapa saat yang lalu, bagai tak sabar dikeluarkan satu persatu. Tapi kini hanya sebuah tatapan buntu. Yang tersisa hanyalah cahaya laptop di kamarku yang gelap dan dengung mesin laptop tuaku.
Tua? Ya, tua. Ini merupakan laptop second yang dibeli ayahku dan kini menjadi hak milikku setelah 3 Tahun mengabdi di bawah jari Ayah. Aku biasanya menulis tanpa laptop. Manual. Lebih alami menurutku. Walaupun pada akhirnya butuh kerja keras untuk membaca tulisanku. Tapi aku tak pernah mendapatkan ini terjadi padaku. Benar-benar buntu.
Garis di layar itu seolah tak lelah berkelip memberi tanda kepadaku untuk menggerakkannya, membantunya mengeluarkan kata-kata yang biasanya mengalir begitu saja. Seolah aku tak berguna, tak mempunyai daya untuk mengeluarkan sebuah kata. Aku harus mulai dengan apa?
Garis itu terus saja berkelap-kelip, seperti pelari yang mengambil ancang-ancang menunggu peluit sang wasit. Tapi fase itu tak pernah berjalan, peluit tak pernah berbunyi, pelari tetap di garis start dan terus saja bersiap dengan posisi yang mantap. Garis itu berkelap-kelip dan tak berhenti berkelip, seperti ideku sebelum buntu. Tapi sekarang buntu. Dan hanya buntu.

LANGIT DAN BUMi.... Hujan?


Biarkan Langit yang bercerita, jngan Hujan
Karena Langit begitu terbuka
Bukan Hujan yang turunnya sementara
Karena Langit Hujan ada.
Tapi Aku lupa, hingga hanya Hujan yang aku damba.

Biarkan Langit bercerita
Karena disana ada bintang yang melengkapinya
Ada bulan yang melatari ceritanya
Ada cinta yang tak ada ujungnya

Hujan hanya mengingatkanku pada airmata
Mebawa kenangan dan luka
Walau terkadang menyegarkan, tetap saja itu hanya sementara
Tak seperti Langit yang slalu ada ketika kau menengadah

Langit dan bumi sebenarnya menyatu
Lihatlah dari ketinggian dimana ujung langit menyentuh
Diantaranya hanyalah ruang yang menunggu untuk penuh
Hingga Langit dan bumi menyatu secara utuh