PULANG
21.15
Diposting oleh HOST
Apa itu kembali?
Apa yang biasa
kalian bilang “pulang”?
Dulu, pulang
artinya kembali ke rumah
Rumah dimana aku
dilahirkan
Rumah dimana aku
dibesarkan
Rumah dimana aku
dan keluarga memulai perjalanan
Sekarang aku
dalam perjalanan “pulang”
Tapi ke rumah dimana
aku mulai berjuang
Ah...bukan
berjuang dalam medan perang
Hanya usaha
membentuk masa depan yang tenang
Sekarang aku
dalam perjalanan pulang
Bukan ke rumah
dimana cinta tumbuh dari darah yang sama
Tapi aku menuju
keluarga yang tumbuh dalam tujuan yang sama
Sederhana tapi
bermakna, ada walau diucap tanpa kata
7 April 2012
By : Ichan Almuthahar
At : Kereta Harina (Semarang-Bandung)
HARAPAN PENDUDUK DESA
21.13
Diposting oleh HOST
Bisakah kalian bayangkan sebuah desa yang lama
kekeringan, kini dibasahi walau hanya dngan gerimis? Penduduknya akan
kesenangan, bahagia tak tertepiskan, lalu kemudian tumbuh bersama harapan.
Harapan bahwa hujan akan datang lagi, mungkin lebih besar. Tapi jika itu memang
tidak mungkin, gerimis seperti kemarin pun sudah sangat menyenangkan.
Aku ibarat penduduk desa itu. Sudah lama
kehilangan orang yang memberikan harapan, sudah lupa bagaimana rasanya
diperhatikan bahkan tak ingat lagi kapan terakhir kali aku menunggu sebuah
kedatangan. Lalu kau datang hanya dengan sebuah senyuman. Seperti gerimis di
desa yang kekeringan, senyum itu membasuh rasa haus akan kehadiran,
mengingatkan aku bagaimana rasanya berharap dan keheningan hidup hilang dalam
sekejap.
Namun aku lupa untuk bersyukur dengan kehadiranmu,
lalu berharap akan lebih banyak lagi senyuman, berharap akan lebih sering lagi
mendapat kehadiran dan terus menumbuhkan berbagai bentuk harapan. Besarnya
kekecewaan berbanding lurus dengan besarnya harapan yang kita tanamkan. Maka
kekecewaan itu tak dapat aku elakkan. Ternyata aku hanya penduduk desa
kekeringan yang melihat fatamorgana. Semu. Senyum itu hanya gerimis kecil yang
turun sementara. Bukan pertanda akan
adanya gerimis-gerimis kcil lainnya, apalagi hujan besar yang dapat membasahi
kekeringan desa.
Aku mengharapkamu berlebihan.
OJT di Kantor Pos Karawang
21.05
Diposting oleh HOST
Hmmm ternyata itu baru 10 ribu pucuk, masih ada 27
ribu pucuk lagi kiriman dari mitra Pos, Jiwasraya. Belum lagi datang yang 6000
pucuk entah dari mitra mana, lalu paket untuk dinas kesehatan, dan masih ada
kiriman beberapa mitra lagi. Pak Nur, manager bagian Pemasaran benar-benar
sudah “bekerja”, luar biasa malah. Tetapi ini yang membuat kami, Peserta POK POS 2012 yang ditempatkan
di Kantor Pos Karawang keteteran dengan kerjaan itu. Wong kerja aja baru ngerasa pas OJT ini. Tapi gak papa, ini malah
pelajaran bagi kami. Buat apa on the job training tapi diem aja?
Kami beruntung banyak melakukan kesalahan dan
ngalamin banyak masalah. Beruntung dapat ilmu dari masalah itu maksudnya.
Bayangkan kalau tadi printer yang di pakai buat print Resi (bukti kiriman) itu
lancar-lancar aja? Kami gak bakal tahu kalau Resi yang macet tapi datanya udah
ter-entri di sistem harus di tulis manual.
Beruntung kami tahu cara perbaiki resi yang rusak
waktu lagi nge-print. Beruntung juga kami tahu lebih mudah jika surat-surat itu
dikelompokkan per daerah dulu supaya lebih mudah ngentri datanya karena gak
perlu setiap saat ganti kode pos. belum
lagi pelajaran yang secara tidak langsung kami dapat, bisa tahu ternyata daerah
ini itu masuk dalam provinsi ini. Itu pengetahuan luar biasa bagi saya pribadi
dengan track record nilai geografi di bawah rata-rata.
Pada intinya kami beruntung dapat tempat OJT di
Kantor Pos Karawang yang welcome banget sama kami. Mereka tidak pelit dengan
ilmu, kalaupun diam ketika ditanya itu karena mereka harus melayani pelanggan
dulu. Ah, boleh dibilang saya yang malu, nanya-nanya petugas loket waktu
vestibulle kami udah kayak antri tiket justin bieber. Hahahaha.
Kantor pos yang dibawah pimpinan Pak Teddi ini
baru saja di renovasi gedungnya sehingga kesan “KUMIS” dari kantor Pos itu
hilang. Lebih trendy, lebih keren, lebih modern. Sesuai dengan tujuan Pos
Indonesia dalam modernisasi bisnis dan insan Pos Indonesia. Tampilan ini yang
bikin pelanggan lebih puas, hanya sedikit masukan dari pengunjung mengenai
“first service” yang belum ada di kantor tersebut.
“keselruhan saya puas, mas. Cuma kalo bisa ada
yang di depan pintu buat ngarahin kami mesti kemana. Jadi gak bolak balik.”
Kata seorang pengunjung saat ditanya tentang masukan yang dapat diberikan waktu
dia lagi nunggu giliran bertransaksi.
Ah ya, benar. Mnurut saya itu perlu. Kalau tidak
ada first service, mereka akan langsung ke petugas loket waktu pertama kali
datang untuk bertanya. “kalau mau bayar listrik dimana ya mbak?” kalau mau beli
materai dimana? Kalau mau kirim wesel dimana?” “mbak, kiriman saya belum nyampe
gimana?. Pertanyaan seperti ini dapat memecah konsentrasi petugas loket dan
juga dapat mengurangi waktu bagi pekerjaan mereka. kalau ada first service yang
seperti dimaksud pelanggan yang diwawancara tadi, pertanyaan-pertanyaan tadi
cukup sampai di depan pintu masuk saja, tanpa perlu harus ke loket terlebih
dahulu. Lebih efisien.
Satu lagi, kalau saja seandainya ada mesin antrian
di loket Kantor ini tentu saja akan membantu meningkatkan pendapatan kantor dan
mengubah tipe kantor tersebut menjadi tipe B. Mesin antrian ini memang tidak
murah, tapi kalau biaya untuk membeli mesin ini sebanding dengan pendapatan
yang akan diraih, sepertinya pembelian mesin ini menjadi wajar.
Tapi satu yang saya salut dari Kantor Pos Karawang
ini, petugas loket nya tidak hanya cantik tapi juga ramah. Harusnya saya sudah
bisa menebak itu waktu tahu mereka menyambut kami dengan tangan terbuka, itu
artinya mereka memang sudah terbiasa menerima pelanggan yang butuh pelayanan terbaik
dari kantor pos.
Hampir satu minggu saya dibagian pelayanan kantor
pos Karawang, bandung. Selain kekurangan yang dikarenakan kantor masih dalam
masa renovasi, sepertinya kantor Pos ini sudah siap menyandang Peringkat dengan
tipe B.
Ketika 4 Bulan Ini Terlunaskan (POK POS INDONESIA 2012)
00.00
Diposting oleh HOST
22.00, 3 April 2012
Hari ini hampir berakhir, berarti hampir genap 82 hari
aku bersama orang-orang yang memiliki keberuntungan yang sama denganku. Mungkin aku lebih beruntung dari mereka. aku
memiliki keberuntungan yang sama ditambah keberuntunganku mengenal mereka.
Aku tidak pernah meragukan permberian Tuhan ketika
aku meminta. Aku berdoa meminta yang terbaik untukku dan Dia memberikan ini
semua, maka aku tak pernah ragu untuk bersyukur bahwa inilah yang terbaik
menurutNya. Aku bersyukur untuk pengumuman hari itu, aku bersyukur untuk
selembar kertas yang membawaku mengenal mereka, aku bersyukur atas kesempatan
untuk melunaskan 4 bulanku disini bersama mereka, 116 orang yang memiliki
keberuntungan yang sama.
Lalu tentang sepenggal kisah mereka. Aku sempat
bertanya-tanya, buat apa Tuhan mempertemukan mereka jika Tuhan tahu sebentar
lagi mereka berpisah? Mengapa Tuhan memberikan waktu 4 bulan untuk mereka menanam
rasa yang akhirnya belum tahu akan kemana. Tetap bersama atau memberikan
kesempatan pada waktu untuk menimbun asa.
Sesungguhnya jawaban ini aku dapatkan malam ini.
Sungguh jawaban yang sederhana menurutku. Sungguh hal yang sederhana dari sudut
pandangku. Tuhan mempertemukan kita selama
empat bulan untuk mengenal, menanam rasa bagi mereka yang mengenal
dengan cara yang berbeda. Hanya untuk satu hal. Untuk membuat suatu kenangan.
Entah kenangan yang berhenti ketika 4 bulan ini terlunaskan atau berlanjut untuk
dirajut indah sampai bertahun-tahun kedepan.
Sungguh hal yang sederhana. Namun tak pernah mati.
Kenangan yang membungkus memori. Kenangan yang mengumpulkan potongan-potongan
kisah kasih dan benci. Tahukah kalian bahwa Tuhan memberikan waktu 4 bulan ini, untuk membentuk kenangan yang
pada hari nanti, jika belum saatnya memenuhi “janji”, untuk diceritakan kembali.
Melalui tawa pemimpin ketika mengenang
betapa riuhnya mereka saat bernyanyi. Melalui ucapan terima kasih ketika
menyadari ucapan itu harusnya terucap dulu, dulu sekali. Melalui kata maaf
ketika ucapan itu harusnya terucap sebelum 4 bulan yang singkat ini
terlunaskan.
4 bulan ini akan menjadi bagian tawa saat
pertemuan itu terjadi, menjadi pembuka
katup rasa yang tak pernah terucapkan, menjadi celah untuk meredakan ketegangan
setelah pertemuan yang tak kunjung henti, menjadi pencair suasana ketika
kekakuan menjamah dari resminya rapat direksi. Bahkan mungkin, mungkin pada
saat nanti, saat kita dipertemukan kembali kita menemukan potongan-potongan
kisah yang belum pernah diketahui namun dapat melengkapi.
Ketika 4 bulan ini terlunaskan
Biarkan benci mencair ketika 4 bulan ini berakhir
Terlupakan, berdamai dengan hati!
Kenangan, berdamai dengan kami!
Maka 4 bulan ini terlunaskan
Jadikan tawa ini memori di penghujung 4 bulan ini
Terukir, pengingat hari nanti!
Jadikan waktu ini sebagai kesan
Maka 4 bulan ini terlunaskan!
Kita bersaing menjadi yang tertinggi
Tak ada dengki yang merusak diri
Terima semua untuk memotivasi
hanya dukungan yang diberikan
Maka 4 bulan ini terlunaskan!
NB:
Ini.. tulisan ini
Ketika kalian membacanya saat ini, atau terkenang
nanti
Keluarkan saja caci, agar terus diperbaiki
Atau lupakan!!! Maka 4 bulan itu benar-benar
terlunaskan!!!!
Terima kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)